LUPA PULANG Karya H. Warnita
Seperti biasanya semua orang ketika dipenghujung bulan menanti waktu bersama untuk belanja disebuah swalayan yang sudah menjadi kebiasaan aktivitas masyarakat kota. Pasangan suami isteri dengan girangnya pergi bersama setelah suaminya mendapatkan uang dalam amplop dengan menyisakannya ditaruh diatas lemari, kemudian dengan menggunakan sepeda motor pergi ke salah satu swalayan yang ada dikota tersebut, pasutri itu ternyata baru seminggu menikah dengan pasangannya dan mereka cukup Bahagia.
“mas kita mampir ke swalayan
ya” sela isterinya sambil tersenyum dan berharap.
“iya sayang …” sahut suaminya
yang baru habis gajian walaupun terkadang memiliki rasa khawatir yang
berlebihan, suaminya berfikir bakal menyusut uang persiapan bulanannya.
Akhirnya dari dompet suaminya
keluarlah sepuluh lembar uang lima puluh ribuan dan diberikan kepada isterinya mereka
berhenti dan memarkirkan motornya ditempat parkir. Mereka dengan senang hati
berjalan bersama masuk ke swalayan itu. Rupanya suaminya selalu mendampingi
belanja, kebiasaan wanita kalua masuk ke swalayan yang dicari pakaian atau busana dan tak ketinggalan lipstick yang
tak pernah ketinggalan jika belanja.Sudah satu jam berjalan-jalan keliling didalam
swalayan, namun alangkah kagetnya sang isteri ketika selesai belanja, suami
disampingnya tiba-tiba tidak ada. Wanita
itu langsung mencarinya kesana kemari sampai menunggu di pusat informasi. Saat itu
masih belum ada gawai yang secanggih saat ini. Sambil menyembunyikan kekesalannya
wanita itu langsung pulang naik becak.
Sisi lain, suaminya yang lama
dicari ternyata sudah ada di rumah sambil duduk manis di teras rumahnya. Tiba-tiba
dia teringan isterinya yang sedang belanja di swalayan.
“Astaghfirulloh” suaminya
mulai ingat, entah apa yang menyelimuti pikirannya sehingga dia pulang
sendirian sampai dia lupa pada isterinya yang lagi belanja. Bergegaslah suaminya
siap-siap kembali lagi ke swalayan tersebut, namun belum sampai dijalan
isterinya tiba dengan naik beca sambil memperlihatkan raut wajah yang marah
sambil berkata “ mas kamu ini apa-apaan sih” dan langsung masuk. Suaminya yang
mengetahui isterinya sedang marah menghampirinya sambil merayu dan berucap
sambil berharap dapat dimaafkan.
“iya, de maaf … mas lupa “ haraf
suaminya kepada isterinya yang sedang marah. Ternyata kebiasaan lamanya sang
suami belanja sendirian ketika belum menikah dalam benaknya dia masih sendirian
dan lupa sudah menikah.
“mas … saya ini isteri mas,
kenapa sih bisa lupa pulang !” marah isterinya.
“iya …iya … mas lupa ketika
pulang mas terbiasa belanja sendiri sebelum menikah sama kamu de “
“maaf ya “ terus suaminya dengan harapan isterinya bisa luluh dan memaafkannya.
Akhirnya pasangan suami
isteri itu berdiam diri selama beberapa jam. Dan isterinya bisa memaafkan karena suaminya lupa pulang padahal sekarang dia sudah punya isteri dan baru
menikah seminggu yang lalu. (Pentigraf, H. Warnita)
Komentar
Posting Komentar